Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mempersilahkan
jemaat Ahmadiyah untuk membuka agama baru asalkan tidak menyinggung
umat Islam. Surya mengakui saat ini pihak terkait tengah mengkaji dan
mempertimbangkan perihal status hukum jemaat Ahmadiyah.
“Itu
juga bagian yang sedang dipikirkan oleh kami para Menteri yang
ditugaskan untuk mengevaluasi atas kepatuhan pelaksanaan Surat Keputusan
Bersama (SKB) 3Menteri. Memang SKB 3 Menteri itu sebetulnya solusi yang
paling baik untuk Jamaah Ahmadiyah Indonesia juga masyarakat Islam pada
umumnya,” ujarnya usai menghadiri rapat koordinasi empat Menteri di
Kementrian Koordinator Kesejahteraan Sosial, Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Surya
menambahkan SKB tersebut dapat melindungi status hukum jemaat
Ahmadiyah, namun dari beberapa peraturan tersebut jemaat Ahmadiyah tidak
mematuhinya. Setidaknya terdapat tiga indikasi mereka bukan Islam.
Pertama,
jemaat Ahmadiyah tetap mengakui bahwa Mirza Gulam Ahmad sebagai Nabi.
Berbeda dengan Islam, nabi terakhir adalah Muhammad. Kedua, tetap
mengakui faskiroh sebagai kitab sucinya. Faskiroh itu bukanlah kitab
suci Al-quran. Ketiga, mempertahankan masjidnya yang tidak bisa
digunakan oleh selain jemaat Ahmadiyah.
“Atas dasar itu Ahmadiyah
berbeda dengan Islam. Oleh karenanya bisa dia disebut sebagai aliran
yang lain, artinya bukan agama Islam,” terangnya. (fz/ind)
Home »
Ahmadiyah
,
Al-Qur'an
,
Aliran
,
Kitab
,
Masjid
,
Menteri Agama
,
Nabi
,
Sesat
,
SKB
» Menteri Agama: Ahmadiyah Beda Dengan Islam, Silakan Bikin Agama Baru
Menteri Agama: Ahmadiyah Beda Dengan Islam, Silakan Bikin Agama Baru
Written By Admin on Kamis, 06 Juni 2013 | 06.27
Artikel Terkait
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

0 komentar:
Posting Komentar