Surga, satu tempat yang diinginkan dan diidam-idamkan oleh setiap orang. Segala bentuk kenikmatannya membuat semua orang mendambakan untuk kembali padanya. Bidadari-bidadari cantik nan selalu perawan, minuman yang setelah diminum tidak akan lagi merasa haus, rumah megah layaknya istana dan berbagai kenikmatan lainnya yang semua keindahannya itu belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga bahkan belum pernah terbetik dalam hati sanubari manusia. Maka semua manusia yang berakal pasti merindukan surga.
Rumah di Surga
Dalam
kehidupan di dunia, rumah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi
manusia. Seseorang terkadang harus bekerja keras siang dan malam hanya untuk
membangun rumah impiannya. Itupun suatu saat rumahnya akan menjadi tua dan
rusak. Dan pastinya ia akan meninggalkan rumah tersebut untuk selama-lamanya.
Kehidupan
akhirat, tak satupun manusia bisa mengelak darinya. Akhirat adalah kehidupan
yang lebih kekal dan abadi. Maka kenapa kita tidak lebih serius dan
sungguh-sungguh berusaha mencari jalan dan mengupayakan sebab untuk memiliki rumah
di sana?
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita tentang sifat-sifat rumah
di surga:
“Bangunannya
dari batu bata berupa perak dan emas, adukannya dari minyak wangi kesturi
Al-Adzfar, kerikilnya dari mutiara dan permata, kerikilnya dari zakfaron. Siapa
yang memasukinya akan merasa nikmat dan tidak akan meninggalkannya, kekal tidak
akan mati, pakaiannya tidak kotor dan senantiasa muda tidak akan tua.” (HR.
Al-Tirmidzi & Ahmad. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’: 3116)
Amalan-amalan yang dihadiahi Rumah di Surga
Ada beberapa
amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bagi
mereka yang menginginkan rumah di surga. diantaranya:
- Membangun masjid karena Allah
Dari Utsman
bin ‘Affan Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا بَنَى اللَّه لَهُ بَيْتًا
فِي الْجَنَّة
“Siapa
yang membangun satu masjid untuk Allah maka Allah akan membangunkan untuknya
satu rumah di surga.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Abu
Dzar Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ
أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
“Siapa
membangun masjid karena Allah walau seperti sarang burung atau lebih kecil dari
itu maka Allah akan membangunkan untuknya satu rumah di surga.” (HR. Ibnu
Majah, al-Bazzar dan Ibnu Hibban. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’,
no. 6128)
- Membaca surat Al-Ikhlas sepuluh kali
Dari hadits
Mu’adz bin Anas Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى
يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ
“Siapa
yang membaca Qul Huwallaahu Ahad (Surat Al-Ikhlash) sampai menghatamkannya
sebanyak sepuluh kali niscaya Allah bangunkan untuknya intana di surga.”
(HR Ahmad dari Mu’adz bin Anas al-Juhani & dihassankan Syaikh Al-Albani
dalam Silsilah Shahihah, no. 589)
- Memuji Allah dan beristirja’ saat diuji dengan kematian anak
Dari Abu
Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ
لِمَلَائِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ
قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ
عَبْدِي فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِي
بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
“Apabila
anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada MalaikatNya, “Kalian
telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman,
“kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah
berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?” Mereka berkata, “Ia memuji-Mu
dan mengucapkan istirja’ (Innaa Lilaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun).” Allah
berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku rumah di surga dan namai ia Rumah Pujian.”
(HR. Al-Tirmidzi dan beliau menghassankannya , juga dihasankan oleh Syaikh Al
AlBani di Shahih al-Jami’)
- Membaca doa masuk pasar
Dari Umar
bin al-Khathab Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda:
مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ
وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ
سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي
الْجَنَّةِ
“Barangsiapa
masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa
Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa
Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir” niscaya Allah
menuliskan baginya sejuta kebaikan, menghapuskan darinya sejuta kejelekan,
mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat, dan membangunkan untuknya rumah di
surga”.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menyatakan,
hadits tersebut hasan)
- Menutup celah barisan shaf shalat
Dari ‘Aisyah
Radhiyallahu ‘Anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda,
مَنْ سَدَّ فُرْجَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتاً فِي
الْجَنَّةِ وَ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً
“Siapa
menutup celah (pada barisan shalat) niscaya Allah bangunkan untuknya rumah di
surga dan mengangkat derajatnya dengan perbuatannya itu.” (HR. Al-Muhamili
dalam Amaalinya dan dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 1892)
- Menjaga shalat-shalat sunah rawatib dua belas rakaat
Dari Ummu
Habibab Radhiyallahu ‘Anha, berkata: Aku Mendengar Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
“Siapa
yang shalat 12 rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan untuknya rumah di
surga.” (HR. Muslim)
Shalat 12
raka’at itu adalah empat rakaat sebelum Dzuhur & dua rakaat sesudahnya, dua
raka’at sesudah maghrib, dua rakaat setelah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum
Shubuh sebagaimana yang terdapat dalam hadits ‘Aisyah dalam Sunan al-Tirmidzi
dan Ibnu majah.
- Iman, islam, hijrah dan berjihad fi sabilillah
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي
وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ
الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ
وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ
لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ
يَمُوتَ
“Aku
menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berhijrah dengan sebuah
rumah di pinggir surga, di tengah surga, dan surga yang paling tinggi. Aku
menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk Islam dan berjihad dengan rumah di
pinggir surga, di tengah surga dan di surga yang paling tinggi. Barangsiapa
yang melakukan itu, ia tidak membiarkan satupun kebaikan, dan lari dari semua
keburukan, ia meninggal, di mana saja Dia kehendaki untuk meninggal.” (HR.
Al-Nasai, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani
rahimahullah).
- Meninggalkan perdebatan walaupun ia berada dalam kebenaran
- Meninggalkan dusta dalam becanda
- Berakhlak mulia
Ketiga
amalan terakhir diatas terangkum dalam sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ
تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ
تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ
حَسَّنَ خُلُقَه
“Aku
menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang
meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam posisi yang benar,
juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong
walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa
saja yang berakhlak mulia.” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. di
hasankan oleh syaikh Al Bani rahimahullah)
Inilah
beberapa amalan-amalan yang dijanjikan surga, semoga kita semakin semangat dan
berusaha untuk istiqomah dalam mengamalkannya untuk kehidupan kita di akhirat
yang kekal.
Mari
membangun rumah di surga!
Wallahu
a’lam bishshowab.
Oleh: Muhammad Ode Wahyu

0 komentar:
Posting Komentar