Silaturrahim bersama Pengurus Wahdah Islamiyah Sidrap di Ma’had Al-Iman Al-Wahdah
Keberhasilan suatu gerakan dakwah sangat ditunjang dengan komunikasi
yang efektif dari pengusungnya. Betapapun Indahnya konsep dakwah yang
kita miliki, namun tidak dipromosikan dengan maksimal dan cara yang
terbaik, jangan harap orang-orang dapat menerimanya.
Itulah penggalan arahan Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Ustadz Muhammad
Zaitun Rasmin, Lc, MA, saat Tabligh Akbar di Masjid Fail Khair Markas
DPC, Jum’at sore 25 November 2011, Talaga Kota Enrekang.
Di hadapan Kader Wahdah Enrekang yang memadati masjid yang baru
diresmikan Bupati Enrekang 7 November yang lalu ini, Ketua Umum berharap
kader wahdah bukan menjadi kader pendiam, yang terkadang keliru
memahami Hadits “Berkata yang baik atau Diam”. Hadis ini menurut Ustadz
justru asalnya adalah berkata yang baik. Ustadz mencontohkan, jika
berada di suatu pertemuan, hendaklah kita yang memulai menyapa dan
menegur orang serta memulai pembicaraan. Banyak bahan pembicaraan yang
baik yang bisa disampaikan mulai dari perkenalan diri dan lain-lain yang
berhubungan dengan dakwah. “Kita mau tinggalkan itu, sekarang jadilah
kader-kader yang suka berkomunikasi, selalu ingin dan berani memulai
komunikasi”, tegas Ustadz yang sekarang Wakil Ketua Komisi di MUI Pusat,
sebelumnya Wasekjend.
Masih tentang Komunikasi, Ketua Umum mengharapkan kader agar terus
menerus sosialisasi, memiliki inisiatif untuk mendatangi orang. “kalau
ada perkumpulan atau pertemuan tokoh-tokoh agama dan pemerintahan di
daerah, usahakan anda hadir,” imbau Ustadz
Orang yang jelas menolak dakwah, dalam agama, kita tetap dianjurkan
untuk mendatangi. Apalagi menurut Ustadz banyak orang yang kita temui
dan memperlihatkan simpati terhadap dakwah, bahkan nomor handphone sudah
dia berikan, namun tidak di follow up. “Orang sudah bukakan pintu,
tapi tidak didatangi,” kata ustadz beri gambaran, betapa terbuka
lebarnya peluang-peluang dakwah di tengah masyarakat.
Tak lupa Ustadz menekankan pentingnya bangun komunikasi di keluarga,
sebagai Ketua Umum Wahdah Islamiyah mewasiatkan ke kader untuk rajin
berkomunikasi dengan istri. Harus disiapkan waktu untuk berkomunikasi
dalam sehari, waktu khusus dalam sepekan dan sebulan. Ustadz
mencontohkan di keluarganya, “family Meeting” sekali sepekan,
sebagai forum pertemuan dengan istri dan anak-anak membicarakan berbagal
hal termasuk solusi terhadap masalah yang ada. “ Komunikasi ini
penting, sebagai modal kita dalam dakwah dan perjuangan,” ujar Ustadz
Dalam Tabligh Akbar tersebut, Ketua Umum juga mengingatkan Bahwa
kader Wahdah Islamiyah memadukan antara tauhid yang murni dan tauhid
yang dinamis. “ Tauhid yang murni yang kita pelajari tidak sekedar teori
tapi melahirkan tauhid yang dinamis yang bisa memotivasi orang untuk
beramal, dakwah mengurus ummat dengan memperlihatkan akhlak yang mulia,”
terang Ustadz
Hal penting lainnya yang disampaikan Ustadz pada kesempatan tersebut
adalah bagaimana seharusnya kader WI dapat memiliki dan memadukan
sikap dan pengamalan syariat yang maksimal secara internal kader, namun
secara eksternal kepada masyarakat umum, memahami proses penerimaan
dakwah, tapi tetap menyampaikan yang sebenarnya dengan sikap santun.
Sebagai contoh, Ustadz menjelaskan, jika bertemu orang yang belum
mengamalkan sunnah jenggot, isbal atau pengamalan lahiriyah lainnya,
jangan kita mamperlihatkan sikap seakan-akan kita lebih taat beragama.
“Belum tentu kita lebih baik, syariat dalam agama begitu banyak, mungkin
dalam pengamalan yang lain, mereka lebih baik dari kita. Banyak faktor
ukuran ketaqwaan seseorang,” tegas Ustadz
Setelah bersilaturahmi dengan Bupati Enrekang, dalam perjalanan
balik ke Makassar, Ketua Umum singgah di Pesantren al Iman Wahdah
Islamiyah DPC Sidrap. Taujihat Ustadz di hadapan kader Sidrap hampir
sama yang disampaikan di Enrekang. Di akhir taujihatnya, Ketua Umum
memberikan optimisme, bahwa dakwah yang diusung Wahdah Islamiyah saat
ini adalah dakwah yang ditunggu-tunggu ummat. “Sejarah menunggu kita,
pemuda-pemuda yang mewujudkan sejarah baru Indonesia. Organisasi Modern
namun prinsip dan nilai-nilai jamaah yang tidak hilang,” harap Ustadz.
Perkataan Ketua Umum ini, langsung disambung Haji Hafid yang
mendampingi Ketua Umum dengan perkataan dari salah seorang tokoh agama,
“Jangan hanya baca sejarah, tapi mari kita buat sejarah,” tutupnya.
Home »
Kader
,
Ketua Umum
,
Komunikasi
,
Sidrap
,
Wahdah Islamiyah Al-Iman Ulu Ale
,
Zaitun Rasmin
» Ketua Umum: Jadilah Kader Suka Komunikasi
Ketua Umum: Jadilah Kader Suka Komunikasi
Written By Unknown on Senin, 28 November 2011 | 10.47
Artikel Terkait
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar