Sekitar sebulan yang lalu, tepatnya
hari Sabtu Malam 07 Januari 2012, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia
(IJABI) Sulawesi Selatan menghadirkan seorang Syeikh dari Iran, untuk
memberikan ceramah pada Peringatan Arbain Syahadah Imam Husain u. Acara
ini selain diisi oleh Grup Musik yang membawakan lagu-lagu bertema
spiritualitas dan senandung duka atas syahidnya Imam Husain di Padang
Karbala, juga dihadiri sekitar 300an jamaah dari berbagai usia dan
didominasi oleh kalangan mahasiswa dengan kostum dan penataan ruangan
yang bernuansa gelap . Kegiatan ini bertempat di Baruga Rumah Jabatan
Walikota Parepare, namun anehnya tidak ada satupun pejabat pemerintah
maupun ormas Islam yang ikut hadir dalam kegiatan yang bertajuk
Peringatan Arbain Syahadah Imam Husain u se-Sulawesi Selatan tersebut.
Tak banyak masyarakat yang tahu, apa itu IJABI..?? IJABI adalah ormas
yang menyokong dakwah syiah di Indonesia. Syiah merupakan firqah
(kelompok) yang berseberangan dengan Ahlussunnah karenanya Syiah bukan
kelompok yang bermadzhab Syafi’i, Maliki, Hanafi, dan Hambali. Pada
prinsipnya Syiah adalah kelompok yang sangat mencintai Ali bin Abu
Thalib t dan melebihkannya dari para sahabat lainnya. Akan tetapi,
melebihkan seseorang dari yang lainnya berbeda dengan mencintai seorang
dan membenci selebihnya. Kecintaan pada ‘Ali t tidak mesti diwujudkan
dengan kebencian pada Abu Bakar t, ‘Umar t dan Utsman t (ketiganya
adalah Khulafaur Rasyidin sebelum ‘Ali t). Faktanya, kaum Syi’ah sangat
membenci sahabat nabi r. terkhusus ketiga tokoh ini, bahkan membenci
namanya pula.
Bisa dibayangkan, kalau kemudian kita berangkat dengan cara berfikir
seperti ini, maka seluruh hadits yang diriwayatkan oleh sahabat akan
gugur dengan sendirinya, sehingga wajar apabila mereka mendirikan sholat
3 waktu saja, mengharamkan sholat Jumat bahkan menambah kalimat
syahadat menjadi 3 (tiga) dan dengan beraninya mereka mengedarkan
gambar-gambar yang mereka klaim sebagai gambar Rasulullah r serta
banyak ajaran yang aneh lainnya.
Syiah di Indonesia
Tampaknya, musibah besar buat bangsa ini, sejak reformasi bergulir,
berbagai aliran sesat, termasuk aliran Syiah semakin berani menunjukkan
eksistensinya melalui slogannya pecinta ahlul bait, banyak umat yang
simpati dan menjadi pengikut agama Syiah, ditambah lagi banyak tokoh
yang mengklaim dirinya sebagai tokoh Islam yang membela paham sesat
Syiah. Mulai dari Ketua MUI Umar Syihab,dua petinggi ormas Islam Din
Syamsudin, Said Aqil Siraj, dan sebagainya.
Menurut Umar Syihab, ia tak sependapat dengan MUI Jawa Timur yang
menyebut aliran Syiah sesat. Syiah memiliki madzhab yang sah. Sementara,
pada Konferensi Persatuan Islam Sedunia yang berlangsung 4-6 Mei 2008
di Teheran yang lalu, Iran, Din Syamsuddin pernah mengatakan, bahwa
Sunni dan Syi’ah ada perbedaan, tapi hanya pada wilayah cabang
(furu’iyat), tidak pada wilayah dasar agama (akidah). Menurut Din, Sunni
dan Syi’ah berpegang pada akidah Islamiyah yang sama, walau ada
perbedaan derajat penghormatan terhadap sahabat sekaligus menantu Nabi
Muhammad r, yakni Ali bin Abi Thalib t, beliau juga mengatakan,
sewajarnya jika dua kekuatan besar Islam ini (Sunni dan Syi’ah) bersatu
melawan dua musuh utama umat saat ini yaitu kemiskinan dan
keterbelakangan.
Sementara, Sa’id Aqil Siraj mengatakan ajaran Syi’ah tidak sesat dan
termasuk Islam seperti halnya Sunni., padahal jauh sebelumnya Prof DR
Said Aqiel Siraj ( Ketua PBNU sekarang ) mensinyalir dalam disertasi
doktoralnya di Universitas Ummul Quro, Makkah Tahun 1984 silam, beliau
berkata “Dan merupakan perkara yang diketahui bahwasanya kaum muslimin
di Indonesia menghadapi problematika-problematika besar baik
problematika politik, ekonomi, sosial dan problematika aqidah. Dihadapan
mereka musuh-musuh mereka yang menanti-nanti (keburukan bagi) kaum
muslimin berupa gerakan kristenisasi, sekuler, bathiniyah, dan
sekte-sekte sesat – Syi’ah, Ahmadiyah, dan Bahaaiyah, lalu Sufiyah”.
Jadi apa yang membuat mereka menjadi tokoh yang paling getol membela
kaum syiah…?? wallahu a’lam.
Kisruh tentang sesatnya syi’ah memanas setelah Menteri Agama, Surya
Dharma Ali menilai Syi’ah adalah ajaran sesat. Penilaian ini didasarkan
kepada Surat Keputusan Bersama MUI dan Kementrian Agama yang masih tetap
menjadi acuan pemerintah sampai saat ini. “Kemarin saya membuka
dokumen, ternyata MUI dan kementerian agama menyatakan Syi’ah bukan
Islam,” ujar Surya Dharma Ali.
Penghianatan Kaum Syiah
Bukanlah lebih tepat bagi kita untuk memerangi Orang Yahudi daripada
memerangi kaum yang juga bersyahadat…?? Bukankah Allah I berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman
orang-orang yang diluar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu
mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. mereka mengharapkan
kehancuranmu. sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa
yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. sungguh telah kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti” (QS. Al imran :
118).
Barangkali anda lupa bahwasanya pendiri madzhab ini adalah Ibn Saba’
al Yahudi. Dan mereka kaum Rafidhoh (Syiah), senantiasa bekerjasama
sepanjang sejarah dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani semuanya adalah
musuh umat ini, maka cukupkah hanya dengan syahadat..? Baik, kami ingin
kembali pada kisah peperangan Abu Bakar dengan kaum murtad (yang mana
orang Rafidhoh (Syiah) mendukung mereka. Saat itu Mutsanna ibn Harits
Asy Syaibani t telah mengejar orang–orang murtad sampai masuk pada
wilayah Persi- kemudian Abu bakar t bertanya kepada Mutsanna ibn Harits
Asy Syaibani t tentang usaha pengejarannya sehingga sampai di negeri
Persi, Mutsanna berkata: “Saya khawatir mereka akan menyerang kami dari
belakang, tentunya jika kami telah merasa aman akan hal ini niscaya akan
aku perangi mereka walaupun mereka ada di dalam istana Kisra.”
Kita bisa mencermati apa yang dikatakan Mutsanna ketika menjawab
pertanyaan Abu bakar t ketika dia mengatakan: “Saya takut apabila
diserang dari belakang….!!” Adakah kaum muslimin sekarang ini merasa
aman dari serangan tersembunyi dari arah belakang mereka, dari para
penghianat di tubuh kaum muslimin..??? Apa yang dahulu dikhawatirkan
Mutsanna mustinya sekarang ini kita lebih khawatir akan ancaman mereka
disegala tempat dan waktu. Ya, memang benar apa yang telah dilakukan
Sholahuddin Al Ayyubi ketika memutuskan untuk memerangi kaum Rafidhoh
(syiah) terlebih dahulu sebelum memerangi orang Nasrani, hingga dia
berhasil menumbangkan kekuasaan Ubaidiyyin (Fathimiyyah). Kalaulah
tidak, niscaya Sholahuddin tak akan dapat membebaskan Al Quds (Masjid Al
Aqsa) dari cengkeraman pasukan salib. Para sejarawan juga menyebutkan
bahwa Khilafah di Istambul terpaksa harus menarik pasukannya yang sudah
berada di jantung kota Vienna ibu kota Austria, disebabkan karena Iran
Rafidhoh melakukan penyerangan terhadap mereka, belum lagi di tahun 656
ketika mereka membantu Mongol dan Tartar, mereka membunuh Ahlussunnah
dan bekerjasama dengan Hulagu khan, ini dilakukan oleh ibn al-alqami dan
pengikut syiahnya, Dan inilah bukti sejarah yang mencatat bahwa
Rafidhoh telah menjadi sebab terhambatnya perluasan dakwah Islam, maka
berapa banyak kebaikan yang telah mereka rusak dengan terang-terangan
dan dengan muka manis melafalkan kalimah toyyibah Laa Ilaaha Illallah
lalu mereka menusuk kita semua dari belakang.
Sungguh, mereka adalah penghianat-penghianat kaum muslimin. Terbukti
ketika mereka membantu tentara Amerika dan sekutunya menaklukkan Taliban
dan juga ikut membantai kaum Sunni di Iraq serta mengambil alih
pemerintahan di Iraq. Kami juga memiliki data yang valid bahwa mereka
(syiah) tidak akan segan-segan menyiksa dan membunuh sunni hanya karena
nama mereka (sunni) adalah Abu Bakar, Umar, Utsman atau Aisyah, hal itu
dikarenakan kebencian mereka kepada para sahabat. sehingga kita akan
dapati sebuah kondisi dimana kalau jumlah mereka sedikit maka mereka
akan merangkul Ahlussunnah (sunni) dengan mengatas namakan ukhuwah dan
sebagainya, namun tatkala jumlah mereka banyak mereka akan menjelma
menjadi monster pembunuh.
Waspada Terhadap Syiah
Memang benar, bahwa syiah juga bersekte-sekte dan sekte syiah yang
paling dekat dengan sunni adalah Syiah zaidiyah, kita sebut saja sebagai
Syiah moderat. Bagaimana jika seandainya syiah yang tumbuh di Indonesia
adalah syiah moderat, maka sungguh kita telah mendzaliminya…??
Syiah moderat ini kebanyakan berada di Yaman, namun disinyalir
jumlahnya sangat sedikit karena dominasi Syiah rofidhoh dari Iran,
karenanya sulit untuk mengidentifikasi mereka, terlebih lagi dikarenakan
di dalam akidah Syiah terdapat Taqiyah, mereka boleh berbohong
demi kemaslahatan golongan. sehingga bisa dibayangkan sangat sulit
untuk mengetahui siapa zaidiyah dan siapa Rofidhoh? perlu diketahui,
Syiah rofidhoh awalnya memperlihatkan penampilan yang sangat bersahabat,
memukau, pendekatan dengan Ahlussunnah melalui dialog perdamaian dan
lain sebagainya seolah-olah mereka Syiah moderat. dan ini adalah bentuk
permainan cantik yang tidak mudah dicium aromanya. Sebagaimana yang saat
ini tengah dirasakan saudara Ahlussunnah di Dammaj Yaman, awalnya Sunni
juga mengira bahwa Syiah yang hidup bersama mereka adalah Syiah
moderat, toleran terhadap sunni. namun nyatanya setelah memiliki jumlah
yang banyak, mereka (syiah) melakukan penyerangan terbuka dengan
berbagai persenjataan canggih dan alat-alat berat ke kompleks penduduk
Dammaj. Begitupun saudara Ahlussunnah di Suriah. Suriah sebagai sebuah
negara Islam, tetapi pemerintahannya dikuasai oleh orang-orang Syiah
Nushoiriah. Negara dikendalikan oleh orang-orang yang sangat jahat
terhadap Ahlussunnah. Menara-menara masjid dihancurkan, umat sunni
dibunuh dan dibantai di dalam masjid, mushaf-mushaf Qur’an
disobek-sobek, bahkan tenaga medis pun diberondong dengan senjata mesin.
Beginilah kekejaman orang-orang Syiah apabila mereka telah berkuasa.
Lantas apakah nanti, setelah kondisi negara kita seperti ini, kita
baru menyesali sikap kita yang memberikan ruang toleransi kepada mereka.
Sungguh, tidak bijak hanya karena melihat seekor serigala yang
kelihatannya jinak, hingga kita memutuskan untuk memeliharanya. dan
sungguh, memelihara mereka (Syiah) sama halnya memelihara serigala bagi
anak dan cucu kita.
Untuk itu kami mengajak kepada siapapun yang mengaku dirinya
Ahlussunnah untuk selalu waspada, mengenali siapa kawan dan siapa lawan
dan untuk para pencari kebenaran yang telah terperangkap bahwa benar, di
antara kalian ada dokter yang brilian, insinyur yang pintar, karyawan
yang cerdas, dosen yang memimpin dan para mahasiswa yang sedang berjalan
menuju berbagai kedudukan penting, namun sayangnya kalian meletakkan
tangan kalian di atas tangan orang-orang yang menuntun kalian menuju
jurang kebinasaan, padahal kalian orang yang bisa melihat. Akhirnya,
kami berdoa kepada Allah I semoga menunjukkan hati kami dan hati kalian
kepada kebenaran, kepada Shirat Mustaqim. inilah tujuan kami dan
berharap dengan upaya bersama kita bisa membuat ajaran ini hengkang dari
tanah kita yang tercinta. Wallahu a’lam
Awas Perangkap Syiah
Written By Unknown on Selasa, 07 Februari 2012 | 12.35
Artikel Terkait
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Awas,
Awas Perangkap Syiah,
Syiah,
Wahdah Islamiyah

0 komentar:
Posting Komentar